Indonesia Police Watch (IPW) menyayangkan manuver politik yg
dilakukan Kompolnas. Dalam dua bulan terakhir sedikitnya ada tiga
manuver politik yg dilakukan Kompolnas, yang bisa membuat internal Polri
terpecahbela.
Pertama, Kompolnas merekrut sejumlah Pati menjadi
bakal calon Kapolri. Padahal belum ada surat permintaan dari Presiden
SBY, terutama ke internal polri agar mempersiapkan proses pergantian
kapolri. Selengkapnya ( Klik )
Tanggapan Pembaca: Calon Kapolri versi Kompolnas dikritik IPW
BalasHapushttp://platmerahonline.com/3-manuver-politik-kompolnas-yang-bisa-pecah-bela-polri/
IPW vs Kompolnas
Kritik IPW terhadap Kompolnas yang:1. Mencuri start menominasi bbrp Jendral calon Kapolri. 2. Memeriksakan calon2 ala kompolnas ke KPK utk daftar kekayaan. 3. Mengumumkan rek bank gendut dari bbrp Jendral tsb.
IPW Menuduh bahwa Kompolnas belum dapat instruksi Presiden SBY utk ajukan calon Polri, membunuh karakter Timur P. mengintervensi dan memecah belah Polri?
Menanggapi IPW ini:
1. Pejabat mendaftarkan kekayaan ke KPK, ini kan sudah wajib? harusnya tanpa pencalonapun wajib daftar utk cegah korupsi.
2. Elemen masyarakat maupun suatu lembaga boleh boleh saja usulkan ke Presiden? apa yang salah di era demokrasi dan transparansi? apa birokrasi masih 'ekslusivisme"?
3. IPW sendiri dalam kapasitas dan kewenangan apa terkait Kapolri? kuasa hukum atau apakah? kususnya bereaksi ke kompolnas?
apakah kompolnas mengusik kepentingna IPW atau apa?